pengertian tablet
Pengertian
Dari
beberapa pengertian tablet menurut beberapa literatur dapat disimpulkan bahwa :
-
Tablet
(bahasa Yunani: tabula berarti 'meja') adalah campuran zat aktif dan zat pengikat,
biasanya dalam bentuk bubuk, yang dibentuk menjadi padatan. Obat-obatan yang
diberikan secara oral, sangat lazim tersedia dalam bentuk tablet; penggunaan
kata tablet sendiri secara umum merujuk pada tablet obat. Tablet obat juga
sering disebut pil. Produk lain yang juga diproduksi dalam bentuk tablet yang
akan larut antara lain adalah produk-produk pembersih dan penghilang bau.Tablet
dibagi menjadi beberapa golongan, di antaranya berdasarkan: metode
pembuatannya, distribusi obat dalam tubuh, jenis bahan penyakit, dan tujuan
penggunaan obat.
-
Tablet adalah Bentuk sediaan padat farmasetik yang mengandung satu
atau lebih bahan obat dengan atau tanpa zat tambahan yang cocok dalam bentuk
pipih, sirkuer, permukaannya datar atau cembung, yang dibuat dengan metode
pengempaan atau pencetakan atau dengan cara lain sesuai dengan punch dan
die,dibawah tekanan beberapa ratus kg/cm2 .
-
Tablet adalah sediaan
padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau
sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi
sebagai zat pengisi, zat pengembang,zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah
atau zat lain yang cocok (Ditjen POM.,1979).
-
Tablet merupakan bahan
obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan
tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet-tablet dapat berbeda-beda dalam
ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancurnya, dan dalam aspek
lainnya tergantung pada cara pemakaian tabet dan metode pembuatannya.
Kebanyakan tablet digunakan pada pemberian obat-obat secara oral dan kebanyakan
dari tablet ini dibuat dengan penambahan zat warna atau zat pemberi rasa
(Ansel, 1989).
Bentuk dan ukuran tablet
a. Bentuk tablet
- Bentuk
silinder
- Bentuk
kubus
- Bentuk
cakram
- Bentuk
bundar
- Bentuk
batang
- Bentuk
telur/peluru
- Bentuk
pipih/sirkuler
- Bentuk
oval
- Bentuk
cincin
- Bentuk
segitiga,segi empat,segi lima, banyak segi, segiempat panjang, bentuk
hati.
b. Ukuran tablet
1. Menurut R.Voigt
- Garis
tengah pada umumnya 15-17 mm
- Bobot
tablet pada umumnya 0.1-1 gr.
2. Menurut Lachman
- Tablet
oral biasanya berukuran 3/16-1/2 inc
- Berat
tablet berkisar antara 120-700 mg ≥ 800 mg
- Diameternya 1/4
– 7/6 inci
3. Menurut Dom Martin
- Diameternya
1/8 – 1 1/5 inci
4. Menurut FI III dan FN
- Kecuali
dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang
dari 1 1/3 kali tebal tablet.
Keuntungan dan kerugian
Keuntungan tablet
1. Tablet dipasaran mudah diberikan dalam
dosis yang tepat jika diinginkan dosis dapat dibagi rata dan akan memberikan
efek yang akurat.
2. Tablet tidak mengandung alcohol
3. Tablet dapat dibuat dalam berbagai
dosis.
4. Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak
dapat dipisahkan, kualitas bagus dan dapat dibawa kemana-mana, bentuknya
kompak, fleksibel dan mudah pemberiannya.
5. Secara umum, bentuk pengobatan dangan
menggunakan tablet lebih disukai karena bersih, praktis dan efisien.
6. Tablet merupakan bentuk sediaan yang
utuh dan menawarkan kemampuan yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk
ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling lemah.
7. Tablet merupakan bentuk sediaan yang
ongkos pembuatannya paling rendah.
8. Tablet paling mudah ditelan serta
paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan, terutama bila tersalut yang
memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
9. Tablet bisa dijadikan produk dengan
profil pelepasan khusus, seperti pelepasan diusus atau produk lepas lambat.
10. Tablet merupakan bentuk sediaan oral
yang paling mudah untuk diproduksi secara besar-besaran.
11. Tablet oral mungkin mudah digunakan
untuk pengobatan tersendiri dengan bantuan segelas air.
12. Untuk anak-anak dan orang-orang secara
kejiwaan, tidak mungkin menelan tablet, maka tablet tersebut dapat ditambahkan
penghancur, dan pembasah dengan air lebih dahulu untuk pengolahannya.
13. Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan
mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa yang enak, dimana dapat diminum,
atau memisah dimulut.
14. Konsentrasi yang bervariasi.
Kerugian tablet
1. Orang yang sukar menelan atau meminum
obat.
2. Keinginan konsumen beda dengan yang
kita buat/produk.
3. Beberapa obat tidak dapat dikepek
menjadi padat dan kompak.
4. Tablet dan semua obat harus disimpan
diluar jangkauan anak-anak untuk menjaga kesalahan karena menurut mereka tablet
tersebut adalah permen.
5. Warnanya cenderung memberikan bahaya.
Jenis-jenis tablet
- Tablet kompresi
Adalah tablet
kompresi yang dibuat dengan sekali tekanan menjadi berbagai bentuk tablet dan
ukuran, biasanya kedalam bahan obatnya diberi tambahan sejumlah bahan pembantu.
- Tablet kompresi ganda
Adalah tablet
kompresi berlapis, dalam pembuatannya memerlukan lebih dari satu kali tekanan.
- Tablet salut gula
Ini merupakan tablet
tablet kempa yang terdiri dari penyalut gula. Tujuan penyalutan ini adalah
untuk melindungi obat dari udara dan kelembapan serta member rasa atau untuk
menghindarkan gangguan dalam pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat.
- Tablet diwarnai coklat
Tablet ini
menggunakan coklat untuk menyalut dan mewarnai tablet, misalnya dengan
menggunakan oksida besi yang dipakai sebagai warna tiruan coklat.
- Tablet salut selaput
Tablet kompresi ini
disalut dengan selaput tiais dari polimer yang larut atau yang tidak larut
dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi tablet.
- Tablet kunyah
Yaitu tablet yang
dikunyah lembut, segera hancur ketika dikunyah adalah dibiarkan larut dalam
mulut, terasa enak dan menarik, biasa digunakan untuk tablet anak, antisid dan
antibiotic.
- Tablet effer vescent
Yaitu tablet berbuih
dilakukan dengan cara kompresi granulasi yang mengandung garam-garam effer
adalah bahan bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air.
Campurannya biasanya adalah asam dan basa. Asamnya adalah as. Sitrat atau as.
Tartrat. Sadangkan basanya adalah basa karbonat.
- Tablet hipodermik
Yaitu tablet yang
diperuntukkan atau dimasukkan dibawah kulit dibuat secara septic dan streril
mungkin.
- Tablet larut
Tablet yang ditujukan
pada umumnya untuk antiseptic. Berupa larutan untuk luka atau infeksi pada
kulit persyratan utama zat aktif dan zat adiktif harus larut sempurna dalam
pelarut membentuk larutan yang sempurna dan tidak toksik.
- Tablet hisap
Digunakan untuk
pengobatan local disekitar mulut.
- Tablet Salut enteric
Tablet yang disalut
dengan lapisan yang tidak atau hancur dilambung tapi diusus.
- T ablet sublingual atau bukal
Yaitu tablet yang
disisipkan dipipi dan dibawah lidah. Biasanya bentuknya datar, tablet oral yang
direncanakan larut dalam kantung pipi adalah dibawah lidah untuk diabsorpsi
melalui mukosa oral. Tujuannya agar obat dapat diabsorpsi dengan cepat.
- Tablet triturate
Bentuk tablet ini
biasanya kecil dan silinder dibuat dengan cetakan atau dibuat dengan kompressi
mengandung sejumlah kecil obat keras.
- T. pembagi
Yaitu tablet yang
digunakan untuk membuat puyer.
- T. penglepas terkendali
Yaitu tablet dari kapsul yang penglepasan obatnya secara
terkendali.
Metode pembuatan
tablet
1. Metode granulasi basah
Tahapannya :
- Pengeringan
bahan obat dan zat tambahan
- Pencampuran
serbuk gilingan
- Persiapan
larutan pengikat
- Pencampuran
larutan pengikat dan campuran serbuk hingga membentuk massa yang basah.
- Pengayak
kasar dari massa yang basah menggunakan ayakan no 6-12.
- Pengeringan
granul basah
- Pengayakan
granul kering dengan pelicin dan penghancur.
- Pencampuran
bahan ayakan.
- Tablet
dikempa.
2. Metode granulasi kering
Tahapannya :
- Penggilingan
bahan obat dalam bahan tambahan.
- Pencampuran
bahan yang telah digiling
- Pengempaan
menjadi tablet yang besar.
- Slug
dan pengayakan
- Pencampuran
dengan pelican dan penghancur
- Tablet
dikempa.
3. Metode kempa langsung
Tahapannya :
- Penggilingan
dari bahan obat dan bahan tambahan.
- Pencampuran
dari semua bahan.
- - Tablet dikempa.
PERMASALAHAN DALAM TABLET
Selama ini, saat
menerima resep dokter , sebagai konsumen muslim kita tidak terlalu peduli
bentukan ramuan apa dan bahkan sumber dari obat yang ditulis oleh dokter. Bisa
jadi kondisi tersebut karena ketidaktahuan , tidak peduli atau masih mau
menjadi permisif dengan dalih darurat.
Dunia obat-obatan
sebetulnya menyimpan banyak masalah ditinjau dari segi kehalalan bahan yang
digunakan. Baik sebagai bahan utama atau pun sebagai bahan tambahan yang
digunakan dalam membuat obat-obatan tersebut. Sebut saja tablet, obat yang
hampir selalu kita beli bebas dan konsumsi ketika sakit kepala, sakit perut
atau bahkan obat yang berasal dari resep dokter.
Sebenarnya apa saja
kandungan dari obat yang berbentuk tablet yang perlu dikritisi dari segi
kehalalannya?Selain komponen utama, maka bahan lain yang digunakan untuk
pembuatan tablet cukup banyak ragamnya. Dan tentunya setiap bahan tambahan yang
digunakan harus memenuhi persyaratan yang ada yang sesuai dengan CPOB (cara
pembuatan obat yang baik).
Salah satu syarat
bahan pembantu yang digunakan untuk pembuatan tablet adalah harus netral, tidak
berbau,tidak berasa dan lebih baik tidak berwarna. Bahan-bahan tambahan yang
digunakan pada pembuatan tablet dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya
yaitu sebagai (1) bahan pengisi (2) bahan pengikat, (3) bahan pelincir
(termasuk bahan pengatur aliran,bahan pelican dan bahan pemisah bentuk) (4)
bahan penghancur, (5) bahan penahan lembab, bahan peng adsorpsi dan bahan
penghambat kelarutan.
Kehalalan Bahan
Tambahan Tablet
Bahan-bahan yang
biasanya digunakan sebagai bahan tambahan tablet sesuai kelompok fungsinya
adalah sebagai berikut :
Bahan pengisi :
Bahan yang umumnya digunakan sebagai bahan pengisi adalah pati kentang, pati
jagung, pati gandum, laktosa,glukosa,manitol dan levulosa.
Bahan Pengikat :
Bahan yang umumnya digunakan sebagai bahan pengikat adalah gula, jenis pati,
gelatin , turunan selulosa, gum arab, tragakan, polietilen glikol dan
polivinilpirolidon
Bahan Pelincir :
Talk, talk disilikonisasi, Ca/Mg/Al Stearat, asam stearat, asam palmitat, pati
aerosol, polietilenglikol, stearil–, setil–, miristil alcohol, lanette, serbuk
susu bebas lemak, paraffin, lemak hidrogenase dan emulsi silicon
Bahan Penghancur :
pati kentang,Na karboksi metal amilo pectin, ultra amylopektin (UAP), asam
alginate dan garamnya, formol gelatin, formaldehida kasein, selulosa, asam
poliakrilat, Na Hidrogen,karbonat, Na-Lauril sulfat, trietanol
aminoleat/stearat
Bahan Penahan Lembab
: gliserol,pati, sorbitol
Bahan Pengadsorpsi :
laktosa, beberapa jenis pati, bentonit,aerosol
Bahan Penghambat
kelarutan : sakarosa,gum arab,tragakan, dekstrin, lemak
hidrogenase,stearin,paraffin dan polietilen glikol.
Dari kelompok bahan
berdasarkan fungsi tersebut, maka dari segi kehalalan bahan yang perlu
diketahui sumbernya adalah laktosa, gelatin, bahan-bahan yang mengandung
asam-asam lemak seperti stearat,oleat,palmitat. Selain itu sumber gliserin dan
jenis lemak hidrogenasi . Semua bahan-bahan tersebut diragukan karena dapat
bersumber dari hewan atau pun tanaman. Atau apakah bahan tambahan tersebut
merupakan hasil samping suatu produk pangan lainnya yang perludiragukan
kehalalannya seperti laktosa.
Laktosa merupakan by
product (hasil samping) dari proses pembuatan keju. Selama keju yang dihasilkan
menggunakan bahan-bahan halal, maka laktosa yang dihasilkan pun adalah halal
Sekarang sudah saatnya konsumen muslim bergerak sedikit demi sedikit untuk
mengkritisi apapun yang masuk ke dalam tubuhnya,sekali pun untuk maksud dan
tujuan pengobatan. Karena Allah menyediakan obatnya (halal) untuk setiap
penyakit, kecuali penyakit pikun demikian salah satu hadis berbunyi.Sudah
saatnya pula konsumen muslim meminta haknya pada produsen untuk menyediakan
obat-obatan yang halal yang akan mereka konsumsi. Selagi ada demand disitulah
muncul peluang
Evaluasi Tablet
Keseragaman Sediaan
Keseragaman sediaan
dapat ditetapkan dengan dua metode yaitu:
− Keragaman bobot
dilakukan terhadap tablet yang mengandung zat aktif 50
mg atau lebih atau
merupakan 50% atau lebih dari bobot satuan sediaan
− Keseragaman
kandungan dilakukan terhadap tablet yang mengandung zat
aktif kurang dari 50
mg atau kurang dari 50% dari bobot satuan sediaan
(Ditjen POM., 1995).
Faktor-faktor yang
dapat menimbulkan masalah keseragaman isi tablet
yaitu tidak
seragamnya distribusi bahan obat pada pencampuran bubuk atau
granulasi, pemisahan
dari campuran bubuk atau selama berbagai proses
pembuatan, dan
penyimpangan berat tablet (Lachman, dkk., 1994).
Waktu Hancur
Waktu hancur adalah
waktu yang diperlukan tablet untuk hancur di bawah
kondisi yang
ditetapkan dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan berukuran
mesh-10. Uji ini
tidak memberi jaminan bahwa partikel-partikel itu akan melepas
bahan obat dalam
larutan dengan kecepatan yang seharusnya (Lachman, dkk.,
1994).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi waktu hancur dari tablet adalah sifat
kimia dan fisis dari
granulat, kekerasan dan porositasnya. Tablet biasanya
diformulasi dengan
bahan pengembang atau bahan penghancur yang
menyebabkan tablet
hancur di dalam air atau cairan lambung. Hancurnya tablet
tidak berarti
sempurna larutnya bahan obat dalam tablet. Kebanyakan bahan
pelicin bersifat
hidrofob, bahan pelicin yang berlebihan akan memperlambat
waktu hancur. Tablet
dengan rongga-rongga yang besar akan mudah dimasuki air
sehingga hancur
lebih cepat dari pada tablet yang keras dengan rongga-rongga
yang kecil (Soekemi,
dkk., 1987).
Kekerasan
Kekerasan diartikan
sebagai kekuatan untuk menghancurkan tablet.
Kekerasan tablet
ditentukan oleh besarnya tenaga yang diperlukan untuk
memecah tablet.
Tablet harus mempunyai kekuatan atau kekerasan tertentu agar
dapat bertahan
terhadap berbagai guncangan mekanik pada saat pembuatan,
pengepakan dan
pengangkutan. Selain itu tablet juga harus dapat bertahan
terhadap perlakuan
berlebihan oleh konsumen (Lachman, dkk., 1994).
Ketahanan dari
tablet terhadap goncangan pada waktu pengangkutan,
pengemasan dan
peredaran bergantung pada kekerasan tablet. Kekerasan
dinyatakan dalam
satuan kg dari tenaga yang dibutuhkan untuk memecahkan
tablet. Kekerasan
yang umum untuk tablet adalah 4 – 8 kg. Untuk tablet hisap dan
tablet sustained
release kekerasannya 10 – 20 kg. Tablet kunyah mempunyai
kekerasan yang lebih
kecil dari 3 kg. Walaupun kekerasan yang lebih tinggi
menghasilkan tablet
yang bagus, tidak rapuh tetapi ini mengakibatkan
berkurangnya
porositas dari tablet sehingga sukar dimasuki cairan yang
menyebabkan lamanya
waktu hancur. Alat-alat yang dipergunakan untuk menguji
kekerasan tablet
antara lain: Stokes Monsanto, Strong Cobb dan Pfizer (Soekemi,
dkk., 1987).
Friabilitas
(Kerapuhan)
Kerapuhan ditandai
sebagai massa seluruh partikel yang berjatuhan dari
tablet melalui beban
pengujian mekanis. Kerapuhan diberikan dalam persen yang
ditarik dari massa
tablet sebelum pengujian (Voight, 1994).
Kerapuhan dapat
dipengaruhi oleh kandungan air dari granul dan produk
akhir. Seringkali
kandungan air (kelembapan) rendah tetapi masih dalam batasan
yang dapat diterima
dapat berfungsi sebagai pengikat. Granul yang sangat kering
dan hanya mengandung
sedikit sekali persentase kelembapan, sering
menghasilkan lebih
banyak tablet renyah daripada granul yang kadar
kelembapannya 2
sampai 4%. Karena itulah sangat sukar membuat tablet yang
mengandung sejumlah
zat yang dapat dihidrolisis tetap stabil secara kimia
(Lachman, dkk.,
1994).
Disolusi
Disolusi adalah
proses melarutnya obat (Ansel, 1989). Dua sasaran dalam
mengembangkan uji
disolusi in vitro yaitu untuk menunjukkan pelepasan obat
dari tablet kalau
dapat mendekati 100% dan laju pelepasan obat seragam pada
setiap batch dan
harus sama dengan laju pelepasan dari batch yang telah
dibuktikan mempunyai
bioavailabilitas dan efektif secara klinis (Lachman, dkk.,
1994).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju disolusi yaitu:
1. faktor yang
berkaitan dengan sifat fisikokimia obat
Sifat-sifat
fisikokimia dari obat yang mempengaruhi laju disolusi meliputi
kelarutan, bentuk
kristal, bentuk hidrat solvasi dan kompleksasi serta
ukuran partikel.
2. faktor yang
berkaitan dengan formulasi sediaan
Formulasi sediaan
berkaitan dengan bentuk sediaan, bahan pembantu dan
cara pengolahan.
Pengaruh bentuk sediaan pada laju disolusi tergantung
pada kecepatan
pelepasan bahan aktif yang terkandung didalamnya.
Penggunaan bahan
pembantu sebagai bahan pengisi, pengikat, penghancur
dan pelicin dalam
proses formulasi mungkin akan menghambat atau
mempercepat laju
disolusi tergantung pada bahan pembantu yang dipakai.
Cara pengolahan dari
bahan baku, bahan pembantu dan prosedur yang
dilaksanakan dalam
formulasi sediaan padat peroral juga akan berpengaruh pada laju disolusi.
3. faktor yang
berkaitan dengan alat uji disolusi dan parameter uji Faktor ini sangat
dipengaruhi oleh lingkungan selama percobaan yang meliputi kecepatan
pengadukan, suhu medium, pH medium dan metoda uji yang dipakai (Syukri, 2002).
Pembagian Tablet
Berdasarkan
pembuatannya tablet dibagi menjadi:
1. Tablet cetak
(Compressed tablet)
Tablet ini dibuat
dengan cara mengempa dan tidak mengandung penyalut yang khusus. Tablet cetak
dibuat dari bahan-bahan berupa serbuk atau kristal dengan atau tanpa penambahan
bahan pengisi, pengikat,pengembang, pelicin dan bahan-bahan tambahan lainnya.
2. Tablet bersalut
(Coated tablet)
a. Tablet bersalut
gula (Sugar Coated tablet) yaitu tablet yang disalut dengan lapisan yang
terdiri dari gula dengan bahan-bahan yang sesuai dengan atau tanpa pemberian
warna.
b. Tablet bersalut
selaput (Film coated tablet) yaitu tablet yang disalut dengan lapisan tipis
yang dibuat dari bahan-bahan sintetis atau bahan-bahan alam.
c. Tablet bersalut
enterik (Enteric Coated tablet) yaitu tablet yang disalut dengan bahan-bahan
yang tahan terhadap cairan lambung tetapi hancur dalam cairan usus.
3. Mutiple
Compressed tablet yaitu tablet yang dicetak lebih dari sekali dengan menggunakan
mesin pencetak tablet khusus.
a. Layered tablet
yaitu tablet yang dibuat dengan mencetak granul-granul yang telah dicetak
terlebih dahulu. Pencetakan dapat dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan
tablet dengan 2 atau 3 lapisan.
b. Press Coated
tablet (Dry Coated tablet) dibuat dengan mengisikan tablet-tablet yang telah dicetak
pada mesin pencetak tablet yang khusus, kemudian dicetakkan granul-granul
tambahan di sekeliling tablet

0 komentar: