Penjelasan Singkat Konfigurasi Roda Kendaraan
Tulisan ini saya buat hanya untuk menambah sedikit pengetahuan kita saja sebagai orang yang antusias terhadap satu dari jenis kendaraan bermotor, yakni bis. Bagi yang belum tahu tidak ada salahnya membaca, dan bagi yang sudah paham betul mohon kiranya meralat jika ada yang salah atau menambah lagi informasi lain yang terkait dari judul tulisan ini.
Jika dalam matematika 4x2=8 atau 6x2/4=3, maka berbeda di dunia otomotif, hal ini khusus untuk konfigurasi roda. Mungkin dari kita pernah mendengar istilah '4x4' pada mobil off-road. Lalu secara tidak langsung kita mengetahui artinya, yakni 4 roda - 4 rodanya bisa gerak alias ada 2 gardan (asumsi per gardan memiliki sepasang roda). Cukup lumayan kita mengetahui sampai sini. Perlu diluruskan bahwa '4x4' berarti kendaraan tersebut memiliki total 4 sisi roda - 4 sisinya berpenggerak (2 gardan). Sampai di sini kita akan tahu sasis bus yang dipasarkan di Indonesia memiliki spesifikasi konfigurasi roda 4x2 (total 4 sisi roda - 2 sisi berpenggerak (1 gardan)), selain itu ada truk 6x4 yang berarti truk tersebut memiliki jumlah total sisi roda 6 yang sisi roda berpenggeraknya sebanyak 4. Lalu bagaimana jika menemukan yang berkonfigurasi 6x2/4 atau 6x2*4? Berikut penjelasannya:
- Kode pertama (angka) : menunjukkan jumlah keseluruhan sisi roda.
- Kode ke dua (simbol 'x)' : hanya sebagai penghubung keterangan kode di belakangnya.
- Kode ke tiga (angka) : menunjukkan jumlah sisi roda berpenggerak.
- Kode ke empat (simbol '/' atau '*') : '/' berarti pada sumbu bagian belakang terdapat sepasang sisi roda single di depan roda berpenggerak paling depan, '*' berarti pada sumbu bagian belakang terdapat sepasang roda single di belakang roda berpenggerak paling belakang.
- Kode ke lima (angka) : menunjukkan jumlah sisi roda pembelok, kode ini pasti dan hanya ditulis jika ada kode ke empat.
Jadi, dari pertanyaan di sebelumnya, 6x2/4 dan 6x2*4 bisa dijelaskan kendaraan tersebut mempunyai 6 sisi roda, 2 sisinya berpenggerak (1 gardan), yang '/4' berarti ada sepasang/2 sisi roda single di depan roda berpenggerak paling depan untuk sumbu belakang - bisa belok karena total 4 sisi roda pembelok 2 (dua) di antaranya sudah terpakai untuk sisi roda untuk sumbu depan yang lazim sebagai pembelok, sedangkan yang '*4' berarti ada sepasang/2 sisi roda single di belakang roda berpenggerak paling belakang untuk sumbu belakang - bisa belok karena total 4 sisi roda pembelok 2 (dua) di antaranya sudah terpakai untuk sisi roda untuk sumbu depan yang lazim sebagai pembelok.
Dari penggunaan kode ke empat maka sisi roda/ban double yang hanya mengikuti laju & manuver kendaraannya atau kita sebut saja sebagai sisi roda pasif (sudah) hanya tercantum sebagai identitas bagian dari jumlah total sisi roda (kode pertama). Jadi wajar bila ada kendaraan bersumbu 4 (berati ada 8 sisi roda), sumbu depannya 2 bisa belok semua & 2 sumbu belakangnya menggunakan ban ganda semua tetapi hanya 1 sumbu yang memiliki gardan (1 sumbu lainnya pasif) maka disebut '8x2'.
Mungkin contoh gambar yang saya buat berikut bisa membantu:

Link gambar besar:
Selama ini saya belum tahu penulisan konfigurasi roda dari kereta, pesawat, becak/bemo/bajaj, sepeda, serta gerobak somay... hehe...
Terima kasih. Mohon maaf bila ada kesalahan.
copas from bismania.org

0 komentar: